Selasa, 16 Mei 2017

Menemukan Cara Belajar Bagi Mahasiswa



Belajar yang efektif, ini selalu menjadi topik yang selalu hangat di kalangan mahasiswa untuk cara belajar yang paling nyaman tetapi tidak jauh dari esensinya. Dengan jadwal perkuliahan yang cukup padat, apalagi materi yang dikuasai setiap  mata kuliah juga banyak, mereka membutuhkan pilihan yang tepat agar prestasinya dapat bagus merata di semua mata kuliah itu.
Saya yang saat ini sudah menjadi dosen, kadang berpikir, apakah mahasiswa saya bisa untuk menguasai semua materi kuliah. Materi dari saya sudah cukup banyak, khususnya kuliah teori. Yang ada di depan mata saya memang satu kelas dan satu mata kuliah dari saya. Harapannya, tentu mereka mengerti dan paham betul dengan kuliah saya. Tetapi ini belum mata kuliah mereka yang lain. Terdapat maksimal 24 SKS yang dapat mereka ambil setiap semester. Ini pun juga belum termasuk jadwal tambahan lainnya, seperti praktikum di laboratorium dan kegiatan organisasi mahasiswa lainnya.
Untuk menjawab tantangan itu, kita perlu memaksimalkan apa yang telah dimiliki. Yang paling dekat saja. Apakah itu? Gadget!
Gadget atau disebut gawai menjadi hal yang tidak bisa dijauhkan dari kehidupan anak muda masa kini. Dengan telepon pintar, aplikasi yang disematkan di dalamnya dapat menjadi pilihan yang bagus untuk meningkatkan semangat belajar. Koneksi internet yang semakin terjangkau menghadirkan konten yang variatif, termasuk untuk kebutuhan belajar.
Sebut saja aplikasi Kooliah. Aplikasi ini direkomendasikan untuk mahasiswa. Bagaimana tidak, aplikasi ini ringan, tidak memakan banyak ruang penyimpanan di gawai mereka. Bahkan bisa untuk belajar. Urusan belajar bisa diatasi dengan lancar melalui gawainya tanpa mengganggu mobilitas mereka. Pas!

Penulis menggunakan Kooliah

Kooliah dapat digunakan oleh dosen untuk memastikan bahwa materi yang telah disampaikan di kelas dipahami oleh mahasiswa. Konten yang ada di dalam aplikasi ini dapat digunakan untuk menunjang materi kuliah hingga menambah wawasan terhadap topik yang sedang didiskusikan di kelas.
Aplikasi Kooliah mengintegrasikan semangat belajar seperti di kelas. Mahasiswa dihadapkan pada materi belajar dan tes untuk menguji pemahamannya. Materi belajar disampaikan melalui media tayangan seperti Power Point, hingga video. Durasi video juga singkat dan langsung pada pokok bahasan. Semua dihadirkan dengan ringan. Setelah itu, mereka bisa menjawab pertanyaan yang tersedia. Kuis memang cocok untuk mengukur pemahaman peserta didik.
Pendukung yang Optimal
Kebutuhan pendidikan memang membutuhkan informasi yang cepat dan tepat. Dikenal baik melalui produk komputernya, Asus menjadi partner yang serasi untuk sarana edukasi mahasiswa. Didukung pengalamannya yang sudah diakui dalam sistem komputasi, Asus memproduksi telepon pintar dengan kecanggihan yang mantap mulai dari performa komponen hingga sentuhan tampilan yang stylish. Asus Zenfone 2 Laser ZE601KL  misalnya, bentuknya yang ringan dan tipis juga dilengkapi dengan memori yang semakin mendukung kecepatan dengan prosesor Octa-core (4x1.7 GHz Cortex-A53 & 4x1.2 GHz Cortex-A53). Ini akan memberikan keterjangkauan streaming video resolusi tinggi dan unduhan yang cepat. 
Mengingikan banyak aplikasi? Tidak usah khawatir. Asus Zenfone 2 Laser ZE601KL tersedia memori 16 GB dengan 2 GB RAM dan 32 GB dengan 3 GB RAM. Sudah tidak perlu diragukan lagi akan kualitas  kecepatan dan penyimpanannya. Bahkan memori eksternal mampu hingga 256 GB!
Menyesuaikan kebutuhan konsumen masa kini, Asus konsisten meningkatkan fitur dan kemampuannya pada produk-produk terbarunya.
Performa yang ditawarkan telepon pintar Asus akan melengkapi harapan dosen agar mahasiswa paham betul materi kuliahnya. Memperoleh referensi untuk bacaan, presentasi, dan tugas lainnya menjadi lebih efisien. Fitur dan komponen yang mumpuni ini akan menjamin lebih nyamannya mereka untuk memasang aplikasi produktifitas dan menggunakannya tanpa terbebani dengan kesediaan memori dan ruang penyimpanan.
Kooliah dan Asus menjadi pasangan yang harmonis untuk menyatukan seluruh aktifitas mahasiswa baik untuk kebutuhan pendidikan tanpa melupakan kenyataan akan kebutuhan mereka untuk tetap terjalin dengan sekitarnya, tanpa ketinggalan update terbaru yang dapat memotivasinya untuk kreatif dan inovatif.



Selasa, 26 Juli 2016

This is How Language Symbolizes Your Judgment


Even your gesture wants to show your idea. The difference is, the idea is not uttered.


By language, it is able to discover the way you express judgment. The point to note is:  you are still doing such activity although you are talking to yourself. Minimally, you are ensuring yourself to value the object.
It is natural for human to judge by identifying positive and negative labels for the thing or person he is concerning with. The application is various. The labeling can refer to appearance or behavior.
It is possible to consciously express by using our verbalization along with the related attitudinal word in the statement as we say "the scenery is beautiful" or "that man is arrogant". Relating the word containing attitude can be semantically connected to create judgment. In addition, verbalization itself has shown an idea. That's why it has its own constituent because it reflects a concept.
I had experienced researching on how the chosen words affect the social relationship, even happening on fictional world. It is a good start to easily know as literary works exist with the experiences by human beings (see my research in Mulia, 2015; and journal in Mulia, 2016). It is an interesting issue to explore language with word-based critical interpretation.
These are the examples of how various "worlds" make the two-sides as the basis of judgment. Those sides are the polars. By putting negative word on an object, the object is meant having negativity and vice versa. It is also reflected on finite and polarity (e.g auxiliary verbs: do(not), does(not), is(not), are(not), am(not) and their past and perfect forms). The polarity affects its subject to make positive or negative value. So, subject and finite with its polarity are the set of negotiation device. Finite relates to the tense and polarity makes it positive or negative.
It is not just structure. It is about how language represent your mind towards something you are concerning with. The words you express are the realization of language function in complexity higher than graphology and phonology.